BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid
2 (Jakarta, Ichtar Baru Van Hoeve) dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui
tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800
M), dan periode modern(1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan. Hal ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan. Hal ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan (1250-1800)
Perkembangan Islam pada abad
pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan
Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah :
- Jalan Barat
Proses
melalui jalan barat dimulai dari kawasan Afrika Utara dengan melewati
Semenanjung Iberia. Para pejuang Islam yang melalui jalan ini dipimpin oleh
Thariq bin Ziyad dan dimulai pada tahun 711 M. Perjalanan Thariq dan
rombongannya ini dikenal lantaran prestasinya yang mampu melewati Pegunungan
Pirenia yang pada waktu itu terkenal sangat menakutkan. Namun, di kota
Poitiers, Thariq dan rombongannya ditahan oleh tentara Prancis yang dipimpin
oleh Karel Martel pada 732 M. Akhirnya, rombongan Thariq ini dibebaskan oleh
Khalifah Umayyah yang berkuasa di semenanjung Iberia.
- Jalan Tengah
Rute
jalan tengah ini dimulai dari kawasan Tunisia. Rombongan yang melewati jalan
tengah ini menuju Apenina dengan melalui Sisilia. Sisilia serta Italia Selatan
sempat dikuasai oleh pejuang Islam meski tidak terlalu lama. Sebab, pada abad
11, kedua kawasan tersebut berhasil direbut oleh bangsa Nordia.
- Jalan Tiimur
Pada
1453, Turki yang dipimpin Sultan Muhammad II mampu mengalahkan Byzantium.
Caranya dengan menyerang Konstantinopel melalui laut Hitam yang merupakan
bagian belakang Konstantinopel. Hal ini tidak diduga oleh tentara Byzantium
sehingga dengan mudah mampu ditundukkan.
Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan. Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga abad 19. Meski demikian, konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.
Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan. Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga abad 19. Meski demikian, konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.
Ada
beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad
pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :
- Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa
sempat mengalami balance of power pada tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di
kawasan barat maupun timur. Di kawasan barat, muncul permusuhan antara bani
Umayyah II yang berkuasa di Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis.
Sementara di kawasan timur, muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan
kekaisaran Byzantium di kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga
memiliki perseteruan dengan bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru
dengan Byzanium timur dalam masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya,
muncullah perseketuan pada keempat pihak tersebut. dimana bani Abbasyah
bersekutu dengan kekaisaran Karoling. Sedangkan bani Umayyah II menjalin
hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri pecah,
pada saat terjadinya perang salib yang terjadi pada tahun 1096-1291.
- Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia yang sudah dikuasai Islam
pada 711 M dan konstantinopel pada 1453 M, menjadikan sektor perdagangan Eropa
banyak dikuasai oleh pedagang Islam. Hal ini karena kawasan tersebut kemudian
dijadikan sebagai salah satu jalur perdagangan Asia ke Eropa. Kondisi ini
menjadikan negara Islam memiliki dominasi dalam sistem perdagangan yang
diterapkan di kawasn tersebut.
- Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa Arab ke
kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa mampu memahami pemikiran kuno yang
banyak didominasi dari bangsa Yunani serta Babilonia. Ada beberapa tokoh dari
kedua kawasan tersebut yang dianggap sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah
pemikiran dunia. Diantaranya adalah :
Al Farabi (780-863)
Al Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua, sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain itu, Al Farabi juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat dasar yang tidak kalah hebat dengan Aristoteles.
Ibnu Rusyd (1120-1198)
Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal dengan nama Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah yang menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa ditemukan di perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
Ibnu Sina (980-1060)
Merupakan tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah dokter yang berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling terkenal adalah wahdatul wujud atau paham yang memperkenalkan tentang segala sesuatu serba wujud. Bukunya yang banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.
- Bidang Pendidikan
Banyak
pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti
Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di
universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya
ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke
negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang
pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun
1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas.
Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari
universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Seorang sarjana Eropa, petrus
Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di
Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter
pribadi oleh Raja Henry I (1120 M)
2.
Cordoba mempunyai perpustakaan yang
berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
3.
Seorang pendeta kristen Roma dari
Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris
(1240-1268 M).
4.
Seorang sarjana berkebangsaan
Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de
Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah
tinggal di Toledo, Spanyol.
5.
Apabila kerajaan-kerajaan non muslim
mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan
kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
6.
Banyak sarjana-sarjana muslim yang
berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya
mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai
karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
Perkembangan Islam,
mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase kemajuan
terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan
Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan
fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan
Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah.
Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang
menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut:
- Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
- Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
- Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
- Krisis ekonomi
- Dekadensi moral yang tidak terkendali
- Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek
- Konflik antar kerajaan Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan
Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumihanguskan Baghdad yang
merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu
pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya
dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan
Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama Syamanism tersebut,
kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah
kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa
bersatu, satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan
peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh
pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan perkembangan Islam
secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding
dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar
yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di
Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama
bertahan adalah kerajaan Usmani.
1.
Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan
oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah
utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani I dan memproklamirkan diri
sebagai Padisyah al Usman atau raja besar keluarga Usman tahun 1300 M (699 H).
Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke
bagian Benua Eropa. Ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan
kota Broessa tahun 1317 M sehingga tahun 1326 M dijadikan sebagai Ibukota
Negara.
Pada masa pemerintahan
Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyannly tahun 1330
M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356 M.
Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki
kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa
beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat terutama dalam bidang
militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan dan
kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan Persia,
Bizantium dan arab,
pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung,
jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang keagamaan.misalnya
seperti fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan Usmani sepeninggal
Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai problema
sebagai berikut:
- Penduduknya sangat heterogen
- Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
- Kepemimpinannya lemah
- Terjadinya dekadensi moral
- Krisis ekonomi dan
- Ilmu dan tekhnologi stagnan.
2.
Kerajaan Safawi Di Persia
Kerajaan Syafawi, mulanya
adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya
bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama
Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan
kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al
Din adalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan
keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula
bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli
bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara dan
fanatik dalam kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya,
kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang baru berusia tujuh
tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama lima belas tahun
mempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di
Azerbeijan, Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau
baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail,
pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz
sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan
berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan
Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik,
ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang
dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar
Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan
militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama
kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
a. Kemerosotan
moral para pemimpin kerajaan
b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan
Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik
3. Kerajaan Mughal di India
Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara
tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur
(1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun
1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu,
Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal mencapai
jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam negeri dapat
diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansi sehingga dapat menguasai Chudar,
Ghond, Chitor, Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa,
Kashmir, Gawilgarth, Ahmadnagar, Narhala dan Ashirgah. Semua yang dikuasai
kerajaan tersebut diperintah dalam suatu pemerintah militeristik.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
a.
Di
bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan.
Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian
- Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami
kemerosotan, penyebabnya antara lain:
a.
Kemerosotan
moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
b.
Pewaris
kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
c.
Kekuatan
mililernya juga lemah
1. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Pada abad Pertengahan
Pada
abad pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan walaupun tidak lebih maju daripada masa jayanya Daulah
Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi kemajuan bangsa Eropa.
Di India pada masa
pemerintahan kerajaan Mogul telah dibangun sekolah sekolah yang di dalamnya
diajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti logika, filsafat, geometri, geografi,
sejarah, politik, dan matematika. Tatkala Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb
memerintah telah dibangun sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di
Sueknon. Selain itu, pada tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki
24.000 judul buku dalam berbagai disiplin ilmu.Di Mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk (1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan muslim seperti:
1. Ibnu Abi Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi Tabaqat Al Atibba” (penyampai informasi dalam tingkatan para dokter).
2. Abu Al Fida, Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al Maqrizi, terkenal sebagai penulis sejarah kedokteran.
3. Abu Hasan Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah sakit Kairo yang menemukan susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, tiga abad lebih dulu dari Servetus (orang Portugis).
4. Nasiruddin At-Tusi (1201-1274 M) seorang ahli observatorium dan Abu Faraj Tabari (1226-1286) seorang ahli matematika.
Selain
itu, ada seorang cendekiawan muslim yang ahli dalam ilmu geografi yang bernama Ibnu Batutah (703-779 H) dan juga
pengembara muslim yang telah berkeliling dunia serta pernah singgah sebanyak
dua kali di Samudera Pasai (Aceh). Beliau telah menyusun buku yang berjudul
Rihlah Ibnu Batutah, berisi tentang perjalanan Ibnu Batutah dalam berkeliling
dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berpuluh-puluh bahasa dunia.
Perlu
pula diketahui bahwa pada awal abad pertengahan ini, telah pula disusun kitab
Mausu’at, yaitu buku yang sangat tebal, berisi tentang kumpulan berbagai ilmu
pengetahuan, yang pada masa sekarang disebut ensiklopedi. Di antara cendekiawan
muslim yang menyusun Mausu’at adalah An-Nuwairy
(wafat: 722 H), Ibnu Fadlullah
(700-748 H), dan
Jalaluddin As-Suytiti (849-911 H). Setelah
kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah dari benua Asia dan
Afrika mengalami kemunduran di bidang politik dan ekonomi, akibat dijajah oleh
bangsa Eropa, umat Islam tidak mampu lagi untuk menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Pada masa kerajaan syafawi
ilmu pengetahuan juga berkembang, ada beberapa ilmuan yang muncul diantaranya:
- Baha Al din Al Syaerazi yaitu generalis ilmu pengetahuan
- Sadar Al Din Al Syaerazi seorang filosof
- Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad ahli filosof, sejarah, teolog dan observer kehidupan lebah-lebah.
Pada abad pertengahan juga
terdapat cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah, dan Jallaudiin
As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausu’at yang berisi tentang
kumpulan berbagai ilmu pengetahuan.
Selain itu dalam hal
keagamaan, di abad pertengahan terdapat karya yang dibuat oleh sekelompok ulama
India berupa buku atau kitab yang berjudul Al Fatawa Al Hindiyyah yang memuat
tentang kumpulan fatwa Madzhab Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas
permintaan dari Sultan Abu Al Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya
dikenal dengan sebutan Al Fatawa Al Alamgariyah.
Beberapa ulama besar di
Mesir pada masa pemerintahan Mamluk terdapat ulama yang bernama Ibnu Hajar Al
Asqalani dan Ibnu Khaldun. Ibnu Hajar memiliki hasil karya berupa buku yang
berjudul Fath Al Bari fi Syarh Al bukhari yaitu ulasan tentang hadits-hadits
Riwayat Al bukhari dan buku yang berjudul Bulughul Maram Min Adillah Al Ahkam
yaitu kumpulan hadits hukum. Sedangkan Ibnu Khaldun tersohor dengan sejarawan
dan sosiolog Islam, hasil karyanya yang terbesar adalah Al Ibar yaitu sejarah
umum.
Ulama besar lainnya di abad
pertengahan seperti Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Qur’anul Adzim, Imam
Nawawi dengan kitab haditsnya “ Riyadus Shalihin dan Jalaluddin Al Mahalli
beserta Jalaluddin As-Suyuti dengan tafsir Jalalainnya.
2.
Perkembangan Kebudayaan
Islam Pada Abad Pertengahan
Kebudayaan Islam terbentuk karena beberapa faktor, yaitu:
a.
Kebudayaan Islam berdasarkan akidah
tauhid.
b.
Watak dan sasaran kebudayaan Islam
mengakar pada perikemanusiaan.
c.
Kebudayaan Islam menempatkan
prinsip-prinsipnya sebagai fondasi bagi sistem dan subsistemnya.
d.
Kebudayaan Islam mempercayai ilmu
pengetahuan (yang berdasar kebenaran dan akidah murni).
e.
islam mengenal toleransi keagamaan.
Perkembangan kebudayaan
Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan seiring dengan
sederetan kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad
pertengahan yang menonjol diantaranya:
1) Arsitektur
Dalam perkembangan
arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti Masjid Al
Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan
hiasan-hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun
dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang berasal dari Anatolia. Perkembangan
kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi
telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah yang terdiri
dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah,
jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata
yang ditata dengan indah. Di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802
penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek
bangunan-bangunannya sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid
Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet,
permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut,
perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol misalnya karya
seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia
maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan
menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan
Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure
kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah
seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan
indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid
Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
2) Seni
sastra
Pada abad pertengahan muncul
nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup pada abad pertengahan
yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya
yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun
1556
b. Jalaluddin Ar Rumi
yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz
yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri
dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207
M dan wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj
yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun buah
dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah,
nasehat-nasehat, renungan dan humor.
d. Fariduddin Al Attar
dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan
Pend Namah atau kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan
Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo.
Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama
Pengaruh Kebudayaan Islam
- Bidang Akidah Keagamaan
Prinsip-prinsip
kebudayaan Islam berpengaruh besar di Eropa sejak abad ke-19 hingga abad
kebangkitan Eropa modern. Ajaran-ajaran Islam menjadi faktor terbesar
terbukanya pemikiran masyarakat Eropa yang saat itu dibelenggu oleh agama
Nasrani. Kala itu, Islam mendorong masyarakat Eropa keluar dari Kristen yang
memperbudak mereka.
- Bidang Bahasa dan Kesusasteraan
Spanyol
terpengaruh demikian jauh oleh kesusasteraan Islam. Abanese (penulis
hikayat),mengatakan masyarakat Eropa belum mengenal seni sastra,kecuali setelah
kedatangan ulama-ulama dari Arab.Orang-orang Kristen menguasai bahasa
kesusasteraan & bahasa asing,kecuali sastra dan bahasa Arab,oleh karena itu
mereka bernafsu mempelajarinya.
- Bidang Hukum
Banyak
pelajar dan mahasiswa Barat yang belajar di perguruan-perguruan Islam di
Spanyol disebabkan penerjemahan kitab-kitab hukum Islam ke bahasa Barat. Pada
zaman itu di negeri Barat non-Islam belum ada rumusan hukum dan
perundang-undangan yang memenuhi syarat keadilan.
- Bidang Kenegaraan dan Hubungan Dengan Masyarakat
Sebelum
Islam datang, ditandai dengan pengingkaran atas hak-hak rakyat untuk mengawasi
pemerintah & aparaturnya.,sehingga mengakibatkan timbulnya perbudakan,
karena pemerintah sebagai penguasa mutlak,sehingga sewenang-wenang, dan
pemerintahan dapat diwariskan. Pandangan ini memungkinkan pecahnya pertikaian
dalam perebutan kekuasaan.
3. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita
ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan, diantaranya
sebagai berikut.
- Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
- Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
- Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
- Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad
pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan
Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah Jalan Barat , Jalan
Tengah , Jalan Tiimur. Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase
kemajuan dan fase kemunduran. Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan
baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya
( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di
Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Ada beberapa
sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad
pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya bidang Politik, bidang
Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang Pendidikan.
DAFTAR PUSAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar